JAKARTA, arikamedia – Indonesia saat ini menjadi salah satu destinasi yang mempunyai daya tarik yang penuh dengan nilai. Sekarang ini di wilayah timur ada kapal cruise ekspedisi berkeliaran melakukan tour sendiri tanpa melibatkan lokal, yang akhirnya tentu tidak ada pemasukan.
Yang baru mengantisipasi agar lokal terlibat dan tidak gratis saat ini itu Raja Ampat dan Labuan Bajo. Kalau seperti Ambon, Banda yang punya titik spot begitu bagus, keindahan alam, mereka datang masuk selama ini gratis.
Jadi memang banyak hal yang perlu kita bicarakan dengan Pemerintah. Pemerintah saat ini juga menginginkan investasi untuk peluang investasi pengusaha nasional maupun asing untuk investasi Kapal Cruise di Indonesia. Itu penting karena Indonesia tidak punya.
Hellen Sarita de Lima yang adalah Transpot members Australia Indonesia Development Area Air (1997) ini mengatakan, tahun 2007, dia pernah sampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bahwa ada spot diving yang sangat bagus yang sangat diminati oleh kapal cruise dunia dan setiap saya datang permintaannya sangat banyak.
Dikatakan, sekarang sudah tidak ada lagi, mungkin saja terumbu karangnya sudah dihancurin. Royal Carribian punya Clubs untuk Asia Tenggara yang pusatnya di Singapore. Dia masuk ke Indonesia hanya untuk beberapa destinasi seperti Tulang Bawang, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Batam, Jakarta. Sebenarnya kita rugi. Dua kapal pesiar Dream Genting dan Royal Carribian yang saat ini menguasai pasar Asia, yang masuk di Asia Tenggara.
Menurutnya, pemerintah sementara menyiapkan regulasi ada peluang bagi pengusaha nasional memang tidak mudah. Dua kapal ini hanya singgah, mereka tidak beroperasi di Indonesia. Ini sementara kita mintakan ke pemerintah bagaimana mengeluarkan kebijakan sehingga mereka bisa benar-benar datang dan beroperasi di Indonesia.
“Menteri Pariwisata juga sudah berpikir bagaimana Kapal Cruise bisa melakukan operasional di Indonesia. Karena dia buka kantor di Indonesia kita dapat income. Royal Caribian sudah ada perwakilan di Indonesia,” kata Hellen yang juga ASEAN CCT Council Meeting Members di Malaysia baru-baru ini.

Bagi pengusaha kecil menengah, kesempatan juga diberikan kepada UMKM bisa menawarkan produk mereka kepada Kapal Cruise misalnya pernah produk Indonesia untuk handuk dan Sarung Bantal di Kapal.
Atau menjadi peserta di Miami kata Hellen, untuk pameran yang diselenggarakan setiap tahun di bulan Maret dan April agar memperkenalkan diri langsung karea CEO saat itu pada turun. “Saya pernah menjadi members di Florida Carribian Cruise Assosation. Makanya saya memiliki sertifikat Tour Operator,” kata Hellen yang pernah menyelenggarakan Lomba Mancing Nasional di Maluku (2204 – 2007) ini.
Sementara rencana Terminal Kapal Cruise di Sunda Kelapa kebetulan dirinya pelayanan kapal cruise di Marina Batavia, jadi ia berkantor disitu.
Peluang dan tantangan usaha di bidang wisata bahari khusus Kapal Yacht dan Kapal Pesiar menurut Hellen, saat ini dengan meredanya pandemi Covid19, mulai pulih kembali sektor pariwisata termasuk wisata bahari terkait kunjungan kapal yacht dan cruise.
Seperti dilansir Antara News September 2022 lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, pasr wisata kapal pesiar ke Indonesia sudah ada tinggal mengoptimalkan, namun tentu perlu kolaborasi banyak pihak termasuk memfasilitasi terkait regulasi untuk mengakselerasi.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapore, Gan Kim Yong mengatakan, bahwa kebijakan pendukung Cruise yang mungkin dapat dilakukan adalah terkait regulasi dan visa bagi penumpang cruise, dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan animo wisatawan cruise ke Indonesia.
Kekurangan pembangunan kunjungan wisata Kapal Yacht dan Kapal Pesiar adalah jika kapal wisata yacht, belum ada titik labuh atau titik singgah, implementasi aturan pelayanan masih belum seragam, Indonesia belum sepenuhnya menjadi tujuan utama, dan belum memiliki Marina.
Sedangkan Kapal Pesiar yang mau masuk namun didapati kelemahan antara lain, Hellen menegaskan, infrasruktur pelabuhan belum memadai. Implementasi peraturan ijin masuk pelabuhan belum seragam, promosi destinasi wisata masih terbatas.

Aktifitas kapal asing di Indonesia yang selama masuk ke Indonesia dijelaskan Hellen yang juga Co-Founder International Annual Event Darwin Ambon Yacht Race (2006-2017) ini bahwa kapal asing biasanya, menyinggahi destinasi-destinasi wisata yang memilik daya tarik, keunikan dan keontetikan, seperti budaya, sejarah, kuliner, keindahan alam, Meeting Incentive Convention and exhibition.
Terkait dengan itu maka peluang usaha yang dapat diperoleh menurut Hellen, yaitu keagenan, paket wisata yang menarik, pelayanan yang baik, jujur serta beretika (sopan santun) serta Profesional Conference Organizer (PCO). (Red)
Discussion about this post