Jakarta, AM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Dr.Marlinda Irwanti dalam sambutannya di HUT Ke-13 FPPI mengatakan, menghadapi Pemilu 2024 situasi ke depan semakin panas dia berharap jelang Pemilu 2024 perempuan harus jadi agen perdamaian. Kita harus jadi jati diri kita, kita menjaga Indonesia yang kita cintai tidak perlu harus terjadi perpecahan.
Selain itu mantan anggota DPRD RI 2014 – 2019 ini juga mengingatkan bahwa FPPI adalah organisasi yang didirikan tidak membedakan suku, bangsa, ras dan parpol. Dia mencontohkan, Ketua DPD FPPI Jawa Barat adalah anggota DPRD Nasdem, Ketua DPD Bali anggota DPRD dari PDIP. “Kita tunjukkan kita beda warna beda parpol tapi berjuang untuk kepentingan perempuan kita tidak boleh membeda-bedakan, maju perempuan Indonesia. Saya yakin semua oragnisasi perempuan kalau kita bergandeng tangan kita saling membantu maka afismasi 30 persen terwujud,” tegasnya.
Kita patut bangga menjadi perempuan Indonesia karena ternyata dari semua organisasi perempuan dunia sekitar 200 organisasi yang hadir di Paris ternyata Indonesia yang paling besar mempunyai federasi organisasi perempuan sebanyak, 102 organisasi perempuan.
“Keikutsertaan FPPI di Internasional Council of Woman (ICW) sebagai representasi perempuan Indonesia untuk merawat perdamaian dan memberikan pengaruh positif dalam menghadapi kompleksitas perubahan yang dinamis bagi kepentingan bangsa dan negara,” kata Dosen tetap Magister Ilmu Komunikasi.
Karena itu, dia berharap sebagai ibu bangsa menjadi pendidik utama dan pertama dalam keluarga, disamping suami ada istri yang luarbiasa, kita bicara kesetaraan, disamping gampang digandeng, dipeluk.
Dikatakan, dirinya melihat selama Covid berjalan aktifitas organisasi FPPI tetap berjalan, karena ibu-ibu melakukan kegiatan melalui online, seminar-seminar tetap berjalan setiap bulan. “Saya bangga kepada perempuan-perempuan Indonesia yang selalu menajdi pelopor dan garda terdepan di dalam pembangunan,” ujarnya di puncak HUT FPPI di Ruang Bamus DPRD DKI Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Menyinggung soal pemberantasan narkoba ia mengajak perempuan-perempuan di seluruh Indonesia menjaga lingkungan dan anak-anak kita dari Narkoba. Khusus untuk ibu-ibu yang anak-anaknya kena narkoba, kita jangan jauhi ibu-ibunya, belum tentu karena kesalahan orang tua. Menurutnya, program kegiatan di 34 Provinsi sosialisasi kepada masyarakat tentang bersih dari narkoba akan dilaksanakan juga oleh FPPI di seluruh Indonesia.
FPPI juga dalam rangkaian HUTnya berkolaborasi dengan Ojol Perempuan yang ternyata di DKI Jakarta mencapai 30.000 perempuan. Tahun lalu FPPI membantu perempuan jamu gendong di Jakarta.
“Terimakasih Ketua-ketua DPD seluruh Indonesia dan DPD-DPC saya menyampaikan terimakasih tak terhingga. Apa yang bisa kita berikan kepada perempuan-perempuan Indonesia. Masih banyak perempuan yang membutuhkan bantuan-bantuan kita. Perempuan tidak boleh saling menjatuhkan, perempuan tidak boleh saling iri dan dengki, perempuan tidak boleh saling curiga, perempuan harus memberikan dukungan kepada perempuan. Mengapa afirmasi 30 persen di segala bidang tidak bisa terwujud dan maksimal karena perempuan tidak mendukung perempuan. Seandainya dukungan bisa dilakukan maka pemenuhan 30 persen bisa terwujud,” ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas Sahid ini.
DPD FPPI di seluruh Indonesia dalam sebulan dalam rangka HUT FPPI melakukan berbagai aksi sosial turun ke jalan-jalan. Yang penting sebagai ibu bangsa pendidik pertama dan utama dalam keluarga, dirinya berharap sama-sama jadikan perempuan Indonesia perempuan yang berdaya, mandiri cerdas dan berprestasi.
Sedangkan Ibu Marlinda menyinggung soal kekerasan seksual karena perempuan tidak punya akses ekonomi tidak mungkin lepas dari suaminya itu jadi tanggungjawab kita semua, karena itu ia ajak ibu-ibu harus cerdas, seorang ibu harus mandiri.
“Tahun 2045, kita akan memasuki tahun Kemerdekaan Indonesia ke-100, kemerdekaan emas. Masih ada pekerjaan rumah kita dari Jokowi, Stunting di Indonesia, 24,14 persen, menjadi tugas kita semua. Kita tidak mungkin punya generasi emas jika stunting masing tinggi. Dalam Rakernas nanti FPPI akan bekerjasama dengan BKKBN untuk ikut andil dalam kegiatan stunting. Organisasi perempuan harus ikut ambil bagian di dalamnya,” tutup Ibu Marlinda.(Red)
Discussion about this post