JAKARTA, arikamedia – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia dan Ketua Umum Pita Putih Indonesia menyampaikan deklarasi “Gerakan Ibu Bangsa Untuk Percepatan Penurunan Stunting” belum lama ini dalam zoom meeting yang dihadiri Wakil Presiden K.H Mar’uf Amin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bekerjasama dengan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI).
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr.Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd mengatakan, dalam upaya mempersiapkan generasi bangsa yang unggul, sehat jasmani dan rohani, kowani bertanggung jawab memastikan bahwa Wanita Indonesia mampu meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan sejak janin, balita hingga remaja.
Oleh karenanya dikatakan, Kowani bersama dengan Pita Putih Indonesia (PPI) yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang peduli pada peningkatan kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas dan kesehatan bayi serta anak, yang didirikan pada tahun 1999 di Jakarta dan diresmikan secara nasional pada tanggal 8 Mei 2002 oleh Bapak Yusuf Kalla yang menjadi Menkokesra pada masa itu, bersama juga dengan 34 Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) di Provinsi, 514 Gabungan Organisasi Wanita (GOW) di Kabupaten/Kota serta mitra-mitra kowani di tanah air untuk bergerak bersama dalam “Gerakan ibu bangsa untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia”.
Menurutnya, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan penduduk terbesar ke 4 di dunia yang jumlahnya lebih dari 270 juta jiwa. Di masa kini dan masa depan, kejayaan bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Dalam perkembangan dunia yang semakin canggih dan semakin besar tantangannya, maka kualitas sumber daya manusia adalah syarat mutlak untuk menghadapinya. Dengan demikian, tumbuh kembang sumber daya manusia Indonesia harus dipatikan berjalan secara optimal.
“Generasi penerus yang lahir pada masa kini, harus sehat lahir batin, mendapat stimulasi perkembangan intelektual dan spiritual yang maksimal. Mereka lahir dari para ibu dalam keluarga, dimana kesehatan mereka juga tergantung bagaimana keluarga, masyarakat dan negara menjadikan para ibu yang melahirkan generasi penerus dalam kondisi sehat dan sejahtera. Sementara itu kondisi para Ibu masih memprihatinkan,” ujarnya.
Cita-cita untuk menjadikan sumber daya manusia yang handal, masih terbentur pada situasi dimana 1 diantara 3 anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupannya mengalami stunting. Mereka mendapatkan resiko untuk mengalami gangguan tumbuh kembang dengan kemampuan intelektual yang rendah, dan resiko penyakit di masa dewasa.
Produktifitas mereka di masa dewasa katanya, akan menjadi rendah dan berpotensi menjadi beban dari pada sumber daya. Menyadari bahwa persoalan ini sangat berat dampaknya, maka kami ibu bangsa, merasa sangat prihatin dan akan berupaya keras untuk memberikan sumbangsih pada upaya pemerintah untuk menurunkan Stunting.
“Para ibu bangsa ini adalah mereka yang paling dekat dengan anak-anak yang merupakan calon generasi penerus yang juga menentukan kualitas hidup mereka. Kami juga merasa bertanggung-jawab atas tumbuh kembang anak-anak, karena mereka lahir dari Rahim kami,’ ujar Wiyogo.
Sejalan dengan apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah yang ingin mencapai penurunan stunting sampai 14% pada tahun 2024 dari 21,6% saat ini, ditambahkan, maka kami ibu bangsa yang bergabung melalui 102 Organisasi Perempuan dalam KOWANI yang didukung oleh mitra-mitra kami akan mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan stunting.
Sebanyak 100 organisasi yang juga mengakar sampai ke daerah akan mendukung dan memberikan sumbangsih semaksimal yang kami bisa untuk mencapai tujuan mulia itu. Kami akan berupaya untuk memberikan sumbangsih melalui ;
- Mendukung dan membantu upaya penyelamatan anak dalam 1000 HPK dari stunting dengan pemantauan dan dukungan untuk penanganan kasus gizi buruk;
- Membantu upaya pencegahan Stunting dengan memperkuat kemampuan mulai dari diri sendiri, keluarga termasuk remaja di dalamnya, calon keluarga ibu hamil dan ibu balita dan lingkungan masyarakat.
- Ikut membangun dan memperkuat paradigma pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan, Pola Asuh, Asah dan Asih sebagai dasar berfikir masyarakat dalam membangun keluarga dimana anak yang sehat adalah bagian dari bentuk kebanggaan keluarga dan bagian dari nilai luhur dalam masyarakat.
- Mendorong Pemerintah Daerah untuk memberikan sumber daya yang cukup untuk penurunan Stuntin.
- Mengajak Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kalangan Akademisi, Dunia Usaha dan Lembaga Masyarakat baik nasional maupun internasional untuk mendukung dan berpartisipasi dalam upaya penurunan stunting dengan sumber daya yang ada.
Wiyogo berharap kiranya pemerintah juga memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berada di posisi strategis guna mendukung penurunan stunting ini, disamping peran praktis masyarakat yang selama ini menjadi ujung tombak dari program penurunan stunting.
Dia juga menghimbau semua pihak yang peduli akan keberlangsungan kualitas generasi penerus bangsa, untuk bahu membahu menurunkan stunting di Indonesia. Berbagai pihak baik pengusaha, perusahaan, lembaga masyarakat maupun perorangan dan juga lembaga negara yang belum bergabung untuk bersama-sama dengan potensi dukungan masing-masing, menyatukan kekuatan untuk menurunkan stunting.
Ditambahkan, sumbangsih dalam bentuk apapun dan dalam skala apapun akan sangat berarti untuk menjadikan generasi penerus bangsa tetap pada kualitas prima.
Menurut Wiyogo, Kowani juga telah melakukan rapid assessment untuk percepatan penurunan stunting kepada 62 anggota organisasi dari 99 anggota organisasi kowani dimana sudah banyak anggota organisasi anggota Kowani yang sudah melakukan Percepatan Penurunan Stunting bersama jaringannya di wilayah kerjanya, serta melaksanakan layanan gizi spesifik di 1223 Posyandu Binaan Organisasi, BKOW dan GOW se-Indonesia dengan 3400 kader penggerak terlatih, program peningkatan ketahanan keluarga di 754 RT/RW dan program peningkatan kapasitas kader penggerakdi 512 Kabupaten/Kota.
“Dengan beberapa upaya lainnya yang dilakukan kowani, pada tanggal 6 Desember 2022 lalu, Kowani menerima penganugerahan dari kepala BKKBN yang mewakili pemerintah yang juga dihadiri oleh Bapak Wakil Presiden RI, Bapak Ma’ruf Amin, atas kontribusi Kowani sebagai organisasi perempuan yang memberikan dukungan layanan gizi spesifik sekaligus sebagai pengarah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia,” tandasnya.(*/Red)
Discussion about this post