Ambon, AM – DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Maluku mendukung Kebaya Goes to Unesco sebagai bentuk pelestarian identitas bangsa.
Ketua DPD FPPI Maluku Vonny Litamahuputty mengatakan, kebaya adalah identitas budaya, warisan nenek moyang karena telah menjadi ciri khas perempuan Indonesia.
Diungkapkan, kebaya harus kita kedepankan dan Maluku dan 11 kabupaten memiliki kebaya dengan khasnya sendiri-sendiri. Menurutnya, Kebaya Goes To Unesco adalah gerakan nasionalisme mencintai kebudayaan asli Indonesia.
“Kalau bukan kita perempuan Indonesia, Perempuan Maluku, perempuan Ambon, perempuan Aru, permpuan Buru, perempuan Buru Selatan, perempuan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, perempuan Maluku Barat Daya, perempuan Maluku Tengah, perempuan Maluku Tenggara, perempuan Seram Bagian Barat, perempuan Seram Bagian Timur, perempuan Tual, siapa lagi yang melestraikan budaya kita,” ujarnya, di sela-sela Diskusi “Dukung Kebaya Dijadikan Warisan Tak Benda Oleh Unesco” bersama pengurus FPPI Maluku di Ambon, Minggu (14/8/2022).
Lebih jauh dikatakan, kebaya menjadi identitas bangsa Indonesia harusnya kita bangga dan tunjukkan kepada dunia dan partisipasi kecil FPPI Maluku menjadi satu dukungan berarti, agar kebaya segera ditetapkan sebagai warisa tak benda oleh Unesco. (Red)
Discussion about this post