AMBON, arikamedia.co – Seorang pria berusia 25 Tahun bernama Abdi Toisuta menganiaya korban pelajar baru berusia 15 Tahun bernama Raflie Rahman Sie beralamat di Ponegoro Atas hingga tewas di kawasan Talake Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon pada Minggu (30/7/2023) malam.
Informasi yang diperoleh dari Polresta Ambon menyebutkan, sekitar Pulul 21.10 WIT, bertempat di talake tepatnya di depan Asrama Polri Talake ( kediaman Bripka Alamsyah Bakker) telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Pelaku adalah warga Talake 002 RW 03 Kel. Wainitu Kec. Nusaniwe Kota Ambon dan diduga anak dari Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta.
Menurut keretangan saksi Muhammad Fajri Semarang, awalnya saksi bersama korban berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah ponegoro menuju ke rumah saudaranya di Talake untuk mengembalikan jaket milik saudaranya.
Pada saat saksi dan korban memasuki Gapura lorong Masjid Talake, saksi dan korban melewati pelaku yang sementara berjalan menuju ke arah dalam Talake, hampir menyenggol pelaku.
Saksi menengok ke belakang ternyata Pelaku sedang mengejar korban dan saksi.
Setelah saksi dan korban tiba di depan rumah saudaranya dan memarkirkan motonya, namun korban tetap duduk di atas motor dan saksi telah turun dan langsung berhadapan dengan korban, yang mana pelaku pun langsung menghampiri korban dan saksi dimana tanpa bertanya pelaku langsung memukul korban dari bagian kepala ( korban masih menggunakan helm) sebanyak 1 kali, setelah itu pelaku mengatakan kepada korban dengan dialek Ambon bahwa ” Kalo maso orang kompleks itu kasi suara abang – abang dong”.
Kemudian pelaku kembali memukuli korban dari bagian kepala yang ke 2 kalinya, setelah itu korban mengatakan kepada pelaku bahwa “katong jua masok orang kompkes katong bawa motor palang – palang,” pelaku pun kembali memukul korban untuk yang ke 3 kalinya di bagian kepala.
Berselang beberapa menit kemudian saudara korban keluar dari dalam rumah, dimana posisi korban telah tertunduk dan menaruh kepalanya di atas stir motornya ( Pingsan) , setelah itu saudara korban langsung mengatakan kepada pelaku bahwa ” kalau ada apa – apa ose tanggung jawab” kemudian pelaku mengatakan bahwa ” beta akan tanggung jawab”. setelah itu pelaku pergi meninggalkan korban dan saksi.
Setelah itu saudara korban di bantu saksi mengangkat korban masuk ke dalam rumah dengan tujuan menyadarkan korban namun korban tidak sadarkan diri.
Pukul 21. 25 WIT, saudara korban langsung membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Dr. Latumeten guna mendapatkan perawatan medis, setibanya korban di rumah sakit korban langsung mendapat perawatan medis oleh tim medis.
Pada pukul 21. 45 WIT korban di nyatakan meninggal dunia oleh tim medis RS Dr. Latumeten.
Pukul 23.20 WIT, korban dibawa pulang oleh keluarga menuju ke rumah duka di Ponegoro Atas.
Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta dikonfirmasi via pesan WA, belum dijawab.
Video yang beredar di medsos, terlihat jelas pelaku memukul korban dari kepala walau korban masih menggenakan helm.
Pelaku memukul dari kepala sambil memaki, dan mengatakan, “bajalang pelan-pelan tuh tagor bodok. Orang panggil (pukulan kedua kali di bagian kepala), babi nih kamong paling jago-jago eee bajalang dalam kampong su kaya abang-abang lai anjing nih,” demikian kalimat yang dikeluarkan.
Setelahnya ada suara yang bertanya “sapa pukul dia,” kemudian pelaku berteriak “beta beta”, adu mulut pun terjadi karena keluarga korban bertanya kenapa pukul dia, dia pingsan ini. Dijawab Pelaku, “bajalang dalam kampong kaya”.
Pelaku kembali bertanya dia kanapa, sambil menarik pelaku saudara korban berteriak ose tanggungjawab, dan dibalas pelaku beta tanggungjawab beta seng lari, beta di muka nih.
Masih dijawab pelaku “dia mau tabrak beta barang. Beta zeng lari beta tanggungjawab,” ujarnya.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease Ipda Jane Luhukay dikutip dari Mimbar Rakyat onilne menyatakan, Pelaku Abdi Toisuta kini telah diamankan di Mapolresta Ambon. (Red).
Discussion about this post