Jakarta, AM – Menteri BUMN Erick Thohir mendorong holding BUMN pertahanan atau Defend ID agar fokus pada bisnisnya masing-masing.
Erick menilai, hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya tumpang tindih antar BUMN. “Holding industri pertahanan juga harus mulai menyiapkan langkah strategis,” kata Erick.
Dia mengatakan, sebagai induk holding, PT Len Industri memiliki peran besar dalam merealisasikan integrasi dengan tiga mitra TNI, baik darat, laut, maupun udara.
Menanggapi permintaan Erick, holding BUMN pertahanan tengah menggarap proyek senilai Rp 48,7 triliun. Tak hanya itu, Defend ID juga sedang menjajaki potensi proyek senilai Rp 15 triliun. “Kontrak on-hand sekarang kita (Defend ID) sudah Rp 48,7 triliun. Tantangannya kini adalah mempercepat delivery produk dengan tepat waktu,” ujar Direktur Utama Len Bobby Rasyidin.
Bobby menyampaikan Len selama ini dikenal sebagai pembuat radar ini menjadi salah satu andalan industri pertahanan Indonesia menghadapi abad teknologi.
Menurut Bobby, radar ibarat mata dan telinga bagi sistem pertahanan untuk melihat dan mendeteksi keberadaan musuh.
“Sebagai ilustrasi dalam pencegatan pesawat musuh dibutuhkan identifikasi visual menggunakan pesawat pencegat atau buru sergap. Alutsista ini membutuhkan peran penuntun radar GCI yang menjadi salah satu alutsista utama dalam operasi pertahanan udara,” ucap Bobby.(*)
Discussion about this post