MALTENG, arikamedia.co – Desa Suli Kabupaten Maluku Tengah menjadi salah satu titik Stasiun Bumi Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 yang rencananya beroperasi pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024, Maluku terpilih bersama 10 daerah lainnya di Indonesia.
Stasiun Bumi lainnya di Indonesia yang dibangun adalah Batam, Cikarang, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Manado, Mankwari, Timika, dan Jayapura.
Siswa-siswi di Desa Suli antusias menyaksikan peluncuran Satelit tersebut, semua berjalan sukses sesuai rencana.
Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) sukses diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Senin (19/6/2023) Pukul 18.21 waktu Florida atau Pukul 05.21 WIB atau Pukul 07.21 WIT.
Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar acara Nonton Barang (Nobar) Peluncuran SATRIA-1 bersama 11 wilayah stasiun bumi, yakni Jakarta, Manado, Kupang, Kota Jayapura, Kabupaten Timika, Manokwari, Banjarmasin, Ambon, Tarakan , Pontianak dan Batam.
SATRIA-1 dibawa roket Falcon 9 milik SpaceX. Falcon 9 adalah roket yang mendarat vertikal dan bisa dipakai ulang untuk misi selanjutnya.
Tahap pertama peluncuran SATRIA-1 berjalan lancar hingga pendorong pertama yakni roket Falcon 9 melepaskan diri dan mendarat sempurna di Bumi.
Pada tahap kedua SATRIA-1 melanjutkan perjalanan sambil dibawa pendorong kedua menuju target garis orbit, butuh waktu 27 menit hingga sampai di orbit yang sudah ditetapkan.
SATRIA-1 bakal meratakan akses internet di area tertinggal, terdepan, terluar (3T). Rencananya satelit ini bisa memfasilitasi layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 Mbps. Satelit itu dibangun oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit Thales Alenia Space (TAS) di Prancis memakai platform SpaceBus NEO. Biaya investasi pembuatan SATRIA-1 membengkak, awalnya US$450 juta (sekitar Rp6,6 triliun) menjadi US$540 juta (sekitar Rp8 triliun).
Pembengkakan biaya itu terjadi karena adanya biaya tambahan. Salah satunya karena semula SATRIA-1 akan diangkut menggunakan pesawat Antonov, namun tidak bisa dilakukan karena kondisi perang Rusia dan Ukraina. Pengangkutan SATRIA-1 pun dilakukan dengan kapal kargo Nordic dari perancis menuju Cape Canaveral melalui jalur laut yang membutuhkan waktu 17 hari.
Acara nobar ditutup setelah menit ke 37 ketika satelit berkapasitas 150 Gbps itu telah sampai ke target garis orbit dan melaju menuju titik orbit 146 Bujur Timur selama 145 hari ke depan jika sesuai perencanaan.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membagikan harapannya soal Satelit Republik Indonesia (Satria), melalui akun Instagram personalnya, Jokowi menjelaskan bahwa Satria-1 adalah upaya pemerintah untuk membangun infrastruktur digital yang merata di RI. Ia pun berharap tujuan itu bisa tercapai.
“Pemerarataan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia,” tulis Jokowi.
Sebelumnya, Plt Menkominfo Mahfud MD mengucap rasa syukur atas peluncuran Satria-1. Satria-1 lepas landas di Cape Canaveral Florida Amerika Serikat (AS). Satelit dibawa roket Falcon 9 milik SpaceX dan meluncur pada Minggu pukul 18:21 wakt setempat atau 05:21 WIB Senin pagi tadi.
Satria-1 adalah satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia. Satelit ini akan menempati orbit 146°BT tepat di atas Papua.(***)
Discussion about this post