AMBON, arikamedia.co – Gubernur Maluku Murad Ismail dalam amanatnya mengatakan, setiap minggu bahkan setiap hari dirinya selalu memantau laju inflasi Maluku dengan menggerakkan tim pengendalian inflasi Maluku dalam daerah agar bekerja sungguh dan turun langsung ke lapangan untuk mengendalikan bahan kebutuhan pokok.
Diungkapkan, bahkan beberapa waktu lalu dia perintahkan setiap dua hari sekali pihaknya melakukan pasar murah di Pasar Mardika Ambon dan beras yang kita datangkan dari luar daerah.
Ia menginformasikan, Maluku di triwulan kedua tahun 2023, tingkat ekonomi tumbuh 5,18% lebih tingga dari nasional yaitu 5,17%. Provinsi Maluku di urutan ke-12 dari 38 provinsi yang ada di Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia.
“Saat ini dunia internasional termasuk Indonesia, berada dalam resesi ekonomi global, yang sangat mempengaruhi pasokan pangan dan energi di sebuah negara. Salah satu aspek yang selalu menjadi prioritas pemerintah dalam menghadapi resesi tersebut adalah dengan melakukan pengendalian inflasi secara nasional maupun daerah,” kata Gubernur pada Upacara Peringatan HUT Provinsi Maluku Ke-78 di Lapangan Merdeka Ambon, Sabtu (19/8/2023).
Peringatan HUT Ke-38 tahun ini mengangkat tema, Maluku Melaju Untuk Indonesia Maju. Tema ini menginspirasi kita untuk terus bekerja, menggerakkan seluruh potensi daerah agar Maluku bisa tumbuh berkembang dan melaju sehingga sejajar dengan provinsi lain di Indonesia.
Indonesia akan disebut maju kata Murad, jika Maluku juga berkontribusi dalam kemajuan tersebut. Sebab Indonesia tanpa Maluku bukanlah Indonesia kata bung Karno pada tahun 1953 di Pulau Geser Seram Bagian Timur.
“Kita memeperingati dua momen bersejarah sekaligus yaitu Dirgahayu Kemerdekaan RI dan HUT Provinsi Maluku. Belajar dari kisah perjuangan para pahlawan setidaknya kita menemukan tiga nilai keteladanan sebagai warisan dari mereka, yaitu pertama, semangat persatuan dan kesatuan menjadi modal terpenting dalam perjuangan di masa Kemerdekaan,” kata Gubernur yang tahun ini juga akan mengakhiri masa jabatannya bersama Wakil Gubernur Maluku.
Semangat itu harus menjadi modal dalam upaya kita membangun Maluku. Sebab kita tidak dapat bergerak sendiri-sendiri kita harus bekerja dalam satu sistim yang terkendali di bawah sat garis komando yang jelas.
Sikap rela berkorban dan tanpa pamrih menurutnya, adalah sikap mulia dari para pendahulu kita, mereka tidak segan-segan untuk merelakan tenaga, harta darah bahkan nyawanya, demi merebut kemerdekaan.
“Rasa cinta tanah air, patriotisme dan utamakan kepentingan daerah adalah sikap yang selalu tergambar dalam tindakan pendahulu kita. Sikap ini mesti diwariskan dari generasi ke genrasi dalam membangun toleransi hidup orang basudara sebagaimana slogan hidup orang Maluku, potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dibagi dua,” tutupnya.(Red)
Discussion about this post