Oleh : Tomson (Praktisi Sosial).
SELAIN memiliki integritas, menginspirasi, mampu berkomunikasi dengan baik, problem solving, dan masih banyak lagi, eksistensi seorang pemimpin berkaitan erat dengan aspek panutan, pengayoman, dan pengambilan keputusan.
Serta jiwa Kepemimpinan yang dilandasi oleh pondasi karakter berbudi luhur diperlukan dalam menghadapi dinamika dan tantangan realitas perubahan zaman. Pemimpin yang baik harus memiliki keberanian, rasa hormat, kesadaran diri, empati, dan rasa syukur. Mereka juga harus memiliki kecekatan dalam mengambil keputusan dan mengetahui bagaimana mendelegasikan dan berkomunikasi secara efektif.
Sebab menjadi pemimpin bukanlah perkara mudah. Butuh skill yang perlu diasah terus. Salah satu kemampuan yang wajib dilatih adalah kemampuan berkomunikasi. Terdengar sepele, namun pada praktiknya jika tidak bisa berkomunikasi secara efektif bisa berimbas pada kinerja kepemimpinan.
Jika di lihat dari rekam jejak karier Febry Calvin Tetelepta (FCT), sudah tentu tidak perlu diragukan lagi, sepak terjang yang berawal dari aktvis jalanan (aktivis 98) hingga menjadi teknokrat mampu membawa FCT pada jenjang karier yang cukup berpengaruh di kancah nasional maupun internasioanal sebagai seorang Deputi I Kantor Staf Kepresidenan bidang infrastruktur dan energi, menjadikan FCT sebagai contoh panutan sebuah proses bagi generasi intelektual muda Maluku.
Kemampuan yang melekat sebagai ahli diplomasi yang tersertifikasi serta loyalitas dan mampu memberikan edukasi dan solusi dari permasalahan yang dihadapi bangsa serta memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya menjadikan FCT sebagai salah satu deputi yang dipercayakan negara menjaring investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Sebagai orang yang dekat dengan lingkaran istana, tidak membuat FCT hilang akan jati dirinya, semangat perjuangan kaum rakyat jelata (kaum marhaenis) di tempuh dengan cara menjebol dan membangun dari dalam. Pola dorongan dan pengawalan proyek starategis nasional (PSN) yang diembannya menjadi bentuk prioritas utama untuk menopang kesejahteraan rakyat.
Hal ini berlaku juga pada Potret buram ekonomi dan sosial Maluku yang cukup riskan, sebab menyimpan bahaya laten berupa timbulnya ketidakpercayaan rakyat kepada negara bila Maluku harus di anak tirikan dari sisi infrastruktur.
Akan tetapi FCT mampu menjawabnya dalam berbagai program yang di emban, diantaranya mengawal Program Strategi Nasional (PSN) di Maluku dianataranya, Bandara Langgur, bendungan Way Apu , Blok Masela), perbaikan jalan Namrole-Leksusla yang sudah hampir rampung, serta pengoperasian listrik dari 12 jam menjadi 24 jam di beberapa daerah di Maluku masing-masing, pulau Aru, Manipa ,Huamual, bahkan FCT sedang mempersiapkan Buano, masuk sebagai agenda utama listrik 24 jam di akhir tahun 2023.
Tingginya aspek kepedulian FCT terhadap Maluku dengan berkunjung dalam sebulan sekali kurang lebih 2 sampai tiga kali, guna memantau dan memastikan kelancaran PSN dan program yang lainnya, mampu menjawab tantangan Maluku yang saat ini masih terus berperang melawan status daerah termiskin no 4 di Indonesia.
Sehingga kehadiran FCT pada bursa cagub Maluku 2024, dirindukan secara konsisten oleh masyarakat Maluku sebagai sosok yang ideal memiliki integritas, keadilan, dan tanggung jawab untuk memimpin Maluku sebagai gubernur yang baru di tahun 2024.
Karakteristik positif yang ditularkan FCT, mampu menciptakan optimisme masyarakat dalam menatap masa depan Maluku yang lebih baik lagi.(**)
Discussion about this post