AMBON, arikamedia.co – Sesuatu masih ada selama ada seseorang di sekitarnya untuk mengingatnya. Keluarga besar Huwae-Tulak merangkul duka mereka, karena disana, jiwa orang tercinta akan tumbuh bersama Sang Penciptanya, Ketua DPRD Maluku periode 2014 – 2019 Edwin Adrian Huwae tutup usia di RSUP dr.J Leimena Selasa (19/9/2023) sore.
Politikus PDI Perjuangan itu dikabarkan wafat akibat serangan jantung. Informasi yang diperoleh arikamedia.co menyebutkan, almarhum bangun pagi ke kamar mandi, namun tiba-tiba pusing dan lemas. Almarhum selanjutnya dibawa keluarga ke RSUP J Leimena yang tepat bersebelahan dengan rumahnya di kawasan Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon Bagual kota Ambon.
Dikabarkan, almarhum berangsur pulih setelah dirawat beberapa saat di IGD RSUP Leimena, bahkan sekitar jam 12.00 WIT siang masih bertelefon dengan anaknya, yang sedang kuliah di luar daerah.
Menurut informasi dari sumber keluarga, ketika akan didorong ke ICU untuk perawatan lanjutan, tiba-tiba almarhum kesakitan dan ditangani namun selanjutnya menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dunia.
Hanya beberapa menit wafatnya Edwin, informasi langsung tersebar hampir ke seluruh kota Ambon, hingga kawan-kawan jurnalispun saling menelefon. Semua orang berduka, semua orang kehilangan, semua orang sedih.
Seluruh teman-teman senagkatan di masa kuliah di Fakultas Hukum Unpati angkatan tahun 1990 juga saling mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Pantauan arikamedia di RSUP dr.J Leimena semalam hanya sedikit orang di depan kamar jenazah, karena warga masyarakat dari berbagai kalangan lebih banyak yang tumpah ruah di Rumah Duka yang hanya bersebelahan dengan RSUP Leimena.
Mulai pukul 22.00 WIT semalam hampir seluruh pejabat di daerah melayat almarhum. Dalam pandangan mata terlihat Deputi I KSP Febry Tetelepta, Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun dan istri, Wakil Ketua DPRD Maluku Eki Sairdekut, istri Wakil Ketua DPRD Maluku Ibu Eka Latuconsina, anggota DPRD Samson Atapary, anggota DPRD Johan Lewerissa, Gubernur Maluku Murad Ismail, Wakil Gubernur Maluku Abas Orno, Pj Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, Sekda Maluku, Sadali Le, Kepala Inspektorat Jasmono, Kadis Infokom Meki Lohi.
Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM Angky Papilaja kepada arikamedia mengatakan, almarhum jadi bagian dari Yayasan Partisipasi Pembangunan (Parpem) GPM.
“Edwin ujung tombak dan andalan dari perjuangan Parpem GPM di desa Uraur. Beta seng tau lai kalau Edwin seng ada lai sapa yang bisa ator akang,” kata Papilaja dalam dialek Ambon, semalam di rumah duka.
Almarhum memegang Yayasan Parpem sejak 2015 dan terus membenahi organisasi hingga aset di Desa Uraur menjadi “Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pertanian”.
Salah satu prestasi terbaik Parpem GPM adalah berhasil melatih kader-kader Petani GPM, utusan dari Jemaat dan Klasis di seluruh wilayah pelayanan GPM pada tahun 2022 lalu.
Selain sejumlah pejabat, warga masyarakat, kerabat dan keluarga terus mendatangi rumah duka untuk melayat dan memberikan kekuatan kepada istri dan keluarga Huwae-Tulak, hingga jam menunjukkan pukul 00.00 WIT, sejumlah pejabat tersebut masih bertahan di rumah duka.
Sosok rendah hati itu telah pergi, 53 tahun silam Edwin lahir di desa Allang Pulau Ambon. Jejak Bung Edwin sangat jelas di negeri kelahirannya, mulai dari SD hingga SMP, tamat SMP bung Edwin melanjutkan pendidikan di kota Ambon yakni SMA Negeri 2 dan Fakultas Hukum Universitas Pattimura (Unpatti).
Sang pengacara handal, politisi yang sangat tenang, pandai cerdas selalu memberikan motivasi kepada kawan, rekan dan sahabat-sahabatnya itu telah tiada.
Hidup adalah serangkaian alami dan spontan, jangan melawan karena akan ciptakan kesedihan, tidak ada yang benar-benar mati sampai riak-riak yang mereka sebabkan di dunia lenyap. Airmata adalah kata-kata yang tidak bisa diungkapkan oleh hati, duka adalah harga yang dibayar untuk cinta, Rest In Peace Edwin Adrian Huwae. (Tim)
Discussion about this post